Kamis, 01 November 2012

Penjelasan Singkat Mengenai Diksi

Pengertian Diksi
Diksi adalah pilihan kata yang tepat dan selaras (dalam penggunaannya) untuk mengungkapkan gagasan sehingga diperoleh efek tertentu (seperti yang diharapkan).
diksi juga bisa diartikan sebagai pilihan kata, gaya bahasa, ungkapan-ungkapan pengarang untuk menggambarkan sebuah cerita.


Kriteria Diksi
Agar menghasilkan cerita yang menarik, diksi atau pemilihan kata harus memenuhi syarat - syarat kriteria sebagai berikut:
  • Ketepatan dalam pemilihan kata dalam menyampaikan gagasan.
  • Pengarang harus memiliki kemampuan dalam membedakan secara tepat nuansa-nuansa makna, sesuai dengan gagasan yang ingin disampaikan dan kemampuan menemukan bentuk yang sesuai dengan situasi dan nilai rasa pembaca.
  • Menguasai berbagai macam kosakata dan mempu memanfaatkan kata-kata tersebut menjadi kalimat yang jelas, efektif, dan efisien.
  • Dapat membedakan antara denotasi dan konotasi. Misalnya:
    • "Monyet itu kurus sekali."
    • "Dasar monyet kamu itu!"
  • Dapat membedakan kata-kata yang hampir mirip dalam ejaannya. Misalnya: 
    • "Karton - Kartun"
    • "Intensif – Insentif"
  • Dapat memahami makna kata-kata abstrak dan kata konkrit.
    • Kata abstrak: Jika kata itu bermakna sifat, keadaan dan kegiatan. Contoh: Ketulusan, Kebodohan, Kepandaian, Kecintaan dan lain-lain.
    • Kata konkrit: Jika kata itu bermakna pada suatu benda, orang atau apa saja yang mempunyai eksistensi. Contoh: Mobil, Motor, Rumah dan lain-lain.
  • Dapat memakai kata penghubung yang berpasangan secara tepat. Contoh:
    • "Antara aku dan dia tidak terjadi apa-apa."
    • "Baik menang maupun kalah itu sama saja."
    • "Bukannya saya tidak percaya, tetapi saya agak ragu akan kemampuannya."
  • Dapat membedakan kata-kata umum dengan kata-kata khusus.


Macam-macam Diksi
1. Sinonim adalah suatu kata yang memiliki bentuk yang berbeda namun memiliki arti atau pengertian yang sama atau mirip. Sinomin bisa disebut juga dengan persamaan kata atau padanan kata. Contoh:
bohong = dusta
bertemu = berjumpa
buruk = jelek
bunga = kembang
mati = wafat
aku = saya
melihat = melirik

2. Antonim adalah suatu kata yang artinya berlawanan satu sama lain. Antonim disebut juga dengan lawan kata. Contoh:
keras = lembek
naik = turun
kaya = miskin
atas = bawah
mahal = murah
lebar = sempit
rajin = malas
panjang = pendek
pintar = bodoh

3. Polisemi adalah suatu kata yang mempunyai makna lebih dari satu. 
Contoh:
Budi masih punya hubungan darah dengan keluarga Bu Susi. (darah = kesaudaraan)
Tubuhnya berlumuran darah setelah kepalanya terbentur tiang listrik. (darah = yang berada dalam tubuh)
Perhatikan kata darah pada kalimat pertama berarti keluarga (makna konotasi), sedangkan darah pada kalimat kedua berarti zat merah dalam tubuh kita (makna denotasi).

4. Homonim suatu kata yang memiliki makna yang berbeda tetapi lafal atau ejaan sama. Jika lafalnya sama disebut homograf, namun jika yang sama adalah ejaannya maka disebut homofon. Seperti: hak pada hak asasi manusia, dan hak pada hak sepatu.

5. Akronim adalah kependekan yang berupa gabungan huruf atau suku kata, atau bagian lain yang ditulis dan dilafalkan sebagai kata yang wajar. Misal: rudal untuk peluru kendali (KBBI Edisi Ketiga). Perihal akronim dalam perspektif ilmu bahasa dan aplikasinya dalam teknologi informasi telah dijelaskan oleh Zahariev.

6. Homograf adalah kata yang sama ejaannya dengan kata lain, tetapi berbeda lafal dan maknanya. Dalam bahasa Indonesia, contoh homograf antara lain adalah "teras" yang dapat bermakna inti kayu atau bagian rumah, dan "apel", yang dapat bermakna buah atau kumpul.

7. Homofon adalah kata yang diucapkan sama dengan kata lain tetapi berbeda dari segi maksud. Perkataan-perkataan yang homofon mungkin dieja dengan serupa atau berbeda; "buku" (bahan bacaan) dan "buku" (bagian di antara dua ruas); "massa" (dalam perkataan media massa) dan "masa" (waktu). Perkataan-perkataan ini adalah serupa dari segi sebutan tetapi mempunyai arti yang berbeda, atau merujuk kepada perkara yang tidak sama. Homofon merupakan sejenis homonim, meskipun kadang-kala homonim digunakan untuk merujuk hanya kepada homofon yang mempunyai ejaan yang sama tetapi arti yang berlainan. Istilah ini juga digunakan untuk unit-unit yang lebih singkat daripada perkataan, seperti huruf atau beberapa huruf yang disebut sama dengan huruf lain atau kumpulan huruf yang lain. Homofon adalah istilah yang berlawanan dengan homograf.


Reference: [1][2][3]

1 komentar: